bingung sebenarnya ingin dibawa kemana
suatu waktu yang menyenangkan yang pernah terekam
sungguh menggugahku untuk membawanya kesini
***
tak pernah sebelumnya berada disana
menjamahnya, menyentuh, dan meraba
melihat kemudian terpana dibuatnya
pesonanya sungguh istimewa
membius
mematikan pikiran-pikiran lamaku yang penuh kebohongan
walau tak mudah menggapainya, mencapai puncaknya
ribuan meter, ribuan langkah
jutaan butir pasir, jutaan bebatuan
kerikil tajam, batu raksasa menghadang jalan,pepohonan yang menjulang tinggi,
seakan kita hanya makhluk kecil tak ada apa-apanya,
hutan rimba belantara menutupi jalan kita,
kisah-kisah mengerutkan tekat
susah benar...
tapi mereka menguatkanku
sahabat-sahabat yang membawaku kesana
mengajarkanku banyak hal tentang hidup
sebelum menjejakkan kaki disana, senter yang jadi vital miliknya tak lagi menyala
beberapa kaki melangkah, kembali yang vital darinya tak lagi berguna, sandalnya putus
berat sekali memang, disaat harus mendaki, semua itu tak berfungsi
lalu dia menyerah??
tidak kawan...tak ada kata menyerah baginya
apapun itu dia lakukan demi puncak impian walau 'kevitalannya' hilang
dengan kaki berbalut kaos kaki saja dia mampu sampai atas
kagum aku dibuatnya
semangatnya mengalahkan kesakitannya
sahabatku satu lagi...
seorang tangguh, seorang berani
baru beberapa kaki ini melangkah, tiba-tiba saja fisiknya tak bisa berkompromi lagi
isi perutnya bergejolak sehingga membuat khawatir
pucat benar dia, kehilangan staminanya pasti
lalu dia menyerah??
tidak kawan, dia bukan orang seperti itu
janjinya padaku dan sahabatku yang lain menguatkannya lagi. membangunkannya lagi
dia berjanji membawa kami ke puncak
dalam keadaan sakit, dia masih memegang janjinya
tak hanya itu, saat kami kehilangan jalan setelah cukup jauh mendaki
kembali dia menunjukkan ketangguhannya
ketenangannya menenangkan kami
walau jurang dalam menunggu kami di depan, tapi dia mampu melepasnya
***
akhirnya aku mencium harumnya puncak tertinggi
aku senang dan bangga. akhirnya aku bisa buktikan pada diriku sendiri
aku bisa. aku mampu lakukan ini.
kami pulang
berat rasanya pergi karena suasanan disana sungguh berbeda
tak ada kemunafikan dunia yang penuh rutinitas membosankan
tak ada kompetisi murahan menjemukan yang sama saja antara yang menang atau kalah
yang ada hanyalah 'kecil'
kecil di depan alam kecil di hadapan Tuhan
damai
tapi ayah ibu sudah menunggu di rumah. menunggu anaknya ini pulang
haru sampai ingin menetes air mata melihat kemegahannya dari jauh
tinngi besar, menjulang, kokoh, dan penuh kharisma
tak percaya aku baru saja mendakinya, merasakannya diatasnya
***
terima kasih sahabat-sahabatku yang telah bersama menaklukan GEDE
sekitar 2958mdpl. luar biasa
kalian hebat
aku bukan apa-apa
aku belajar banyak dari kalian, kawan
aku rindu kita pergi bersama menaklukan dan menikmati alam lagi
semoga kita bisa pergi bersama lagi, kawan
tapi semoga kedepannya tak hanya kita, tapi lebih dari kita
terutama teman-teman kita yang lain
sesekali ikutlah
pasti menyenangkan jika kita bisa bersama di alam
"KITA TAK PANTAS MATI DI TEMPAT TIDUR"
hhehehe...
SALAM DAMAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar